Jumat, 02 Agustus 2019

Apa Makna Hari Raya Kuningan Dalam Agama Hindu

Kuningan Peningkatan Kualitas Rohahi Sabtu Kliwon wuku Kuningan Umat Hindu merayakan hari Raya Kuningan sebagai bagian dari rangkaian Hari Raya Galungan yang jatuh pada hari ke 10 setelah Galungan mengandung makna tercapainya peningkatan spiritual melalui pengendalian dan introspeksi diri agar terhindar dari mara bahaya. Pada saat Hari raya Kuningan umat Hindu melakukan persembahan dan pemujaan kehadapan SangHyang pitara /para leluhur, memohon kemakmuran, perlindungan, keselamatan dan juga tuntunan ke hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa. Sehari setelah Kuningan disebut Umanis Kuningan dan sebagai rentetan perayaan paling akhir di sebut hari Pegat Tuwakan, yaitu 32 hari setelah Kuningan tepatnya pada hari Buda (Rabu) Kliwon, wuku Pahang. Pelaksanaan upacara ataupun persembahyangan hari raya Kuningan hanya dilakukan pada pagi hari sebelum jam 12 siang sebagai perlambang energi alam semesta seperti kekuatan pertiwi, akasa, apah, teja dan bayu ( unsur Panca Mahabutha) mencapai klimaknya, dan setelah siang hari berlalu memasuki *masa pralina* energi tersebut sudah kembali ke asalnya, dan juga para Pitara, Bhatara dan Dewa sudah kembali ke Svah Loka. Untuk itu, Bagi setiap umat Hindu dalam perayaan hari raya Kuningan betul betul dapat memantapkan kualitas rohani, meningkatkan spiritualitas, *Angelus Vimoha* dengan memperbanyak introspeksi dan pengendalian diri *Anyekung Jnana*. serta Bangun kecerdasan spitritual (SQ) dalam mengembangkan jati diri. ( _Kitab Kala Maya Tatwa & Weda Samhita_ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih , semoga sukses selalu